Terry Rompas terlihat tabah usai melihat jenazah anaknya,
Susana Famela Rompas, salah satu korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100.
Susana yang juga pernah
meraih gelar sebagai Putri Pariwisata 2008 itu dikatakan terlihat tampil
istimewa dalam peristirahatan
terakhirnya. Mengenakan baju pengantin, kalung dan juga sepatu, baju-baju
favoritnya juga disertakan di samping jenazahnya. Meskipun Terry tak menjelaskan
bagaimana Susana dapat mengenakan semua atribut itu.Saat melihat jasad Susana, Terry didampingi sepupu Susana dan seorang pendeta. Terry sudah pasrah dengan nasib yang dialami oleh keluarganya. Ia menyerahkan segala urusan dalam kejadian ini pada Tuhan.
“Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil,” tandasnya.
“Ada sepatu juga ditaruh di bawah celana. Jadi dibuat seperti orang yang berpakaian. Tadi kami tidak semua lihat isi plastiknya. Kami juga diberikan dompet dan KTP milik Kornel yang ditemukan di lokasi,” ungkap Briantina.
Keluarga sebelumnya tidak tahu jika Kornel merupakan salah satu penumpang Sukhoi karena pagi itu Kornel yang juga staf PT Dirgantara Indonesia itu hanya berpamitan hendak meeting ke Jakarta. Keluarga mengetahui pesawat yang ditumpanginya mengalami kecelakaan setelah dihubungi PT DI. Keluarga sempat berharap Kornel ditemukan dalam keadaan selamat. Namun setelah beberapa hari tak mendengar kabar Kornel lagi, keluarga akhirnya pasrah.
Hingga saat ini kedua anak Kornel, Korin (12) dan Luhut (8) belum mengetahui perihal kematian ayahnya meskipun mereka ikut ke Jakarta. Keluarga masih merahasiakan hal ini dari mereka.
“Dua anaknya ikut ke Jakarta, tetapi mereka enggak tahu soal ini. Kami belum tahu bagaimana cara menyampaikannya, kami tidak tega,” ujar Briantina.
“Kematian akan selalu membawa kesedihan yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Namun sebagai orang percaya, kehidupan setelah kematian adalah suatu hal yang pasti dan tinggal menunggu waktu untuk dapat berkumpul kembali karena kematian adalah suatu hal yang akan dihadapi semua umat manusia.”
SALAM DAMAI
LOG
SUMBER:
jawaban.com
No comments:
Post a Comment