Matius 13:33
“Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal
Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan
ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."
Lukas 13:20-21
"Dan Ia berkata lagi: "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan
Allah?
Ia seumpama ragi yang diambil
seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir
seluruhnya."
Salah satu cara mengajar Yesus adalah melalui pendidikan secara visual.
Kapanpun Yesus mengajar orang tentang Kerajaan Allah, Dia menggunakan
contoh-contoh yang diambil langsung dari kehidupan sehari-hari. Saat Dia
bertumbuh di Nazaret, Yesus melihat ibu-Nya membakar roti. Pertama, ibu Yesus
menyiapkan periuk dan panci; kemudian mengambil tepung, air, dan ragi dan
menambahkan sedikit garamo Dia mencampur semua bahan-bahan tersebut dan
kemudian membiarkan adonan itu. Untuk sesaat pekerjaannya selesai; ragi itu
mengambil alih pekerjaannya dan menyebabkan adonan tersebut mengembang. Ketika
proses fermentasi telah selesai, dia dapat membakar roti.
Yesus menceritakan kisah seorang wanita yang membakar roti. Hal itu
merupakan pemandangan yang diambil dari kehidupan sehari-hari. Seorang wanita
mengambil sedikit ragi, mencampurnya dengan sejumlah besar tepung, dan
membakarnya menjadi roti, yang untuk sekali makan cukup untuk seratus orang.
Baik Matius maupun Lukas menunjukkan bahwa wanita itu mengambil tiga
sukattepung. Satu sukat kira-kira sarna dengan 13,13 liter. Jadi wanita itu
mengambil 39 liter tepung (beratnya 50 pon lebih) supaya bisa membakar roti
dalam jumlah besar. Tentu saja, jumlah ini terlalu besar untuk makan sehari di
dalam keluarga kecil. Tetapi Sarah, istri Abraham, membakar roti sebanyak
itu ketika ada tiga orang mengunjungi mereka di Mamre (Kejadian 18:6). Dan
sedikitnya ada dua referensi lain untuk jumlah tiga sukat (seahs, atau satu
efa) yang disebutkan untuk membakar roti (Hakim 6:19 dan l Samuel 1:24).
Seseorang dapat beragumentasi bahwa penerjemah modern mengaburkan arti
dasar dari suatu ayat dengan menerjemahkan bahasa Yunani zume sebagai yeast
(ragi) dan bukan leaven (adonan asam). Selain orang Yahudi, kebanyakan orang
tidak mengenal kata leaven (adonan asam), dan karena alas an ini maka konsep
tentang ragi diperkenalkan: "Hal Kerajaan Surga itu seumpama ragi yang
diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat
sampai khamir seluruhnya." (Matius 13:33). Ragi seperti yang kita ketahui
hari ini adalah bersih, segar, bermanfaat, dan bahkan lezat. Ragi dibuat dari
pengolahan larutan mineral gula-garam yang ditambahi zat tepung. Tetapi, adonan
asam diproduksi dengan menyimpan sejumlah adonan selama satu minggu dan
ditambahkan sari buah untuk mempercepat proses fermentasi. Adonan as am
dipengaruhi oleh perkembangbiakkan bakteri yang berbahaya, yang akan
berlangsung terus di dalam proses pembuatan roti sampai proses tersebut
dihentikan, yaitu ketika orang makan roti tidak beragi selama satu minggu,
seperti yang mereka lakukan selama Paskah.
Yesus tidak bermaksud menyebut leaven (adonan asam) sebagai sesuatu yang
jahat. Dia menggunakan konsep leaven karena kekuatannya yang tersembunyi. Ragi
dan adonan asam meresap ke dalam seluruh adonan sehingga menyebabkan adonan
mengembang. Sesudah ragi atau adonan asam dicampur dengan tepung, ragi atau
adonan as am tersebut tidak dapat diketemukan lagi. Ragi atau adonan asam
tersembunyi dan tidak terlihat.
Perumpamaan yang agak singkat ini telah ditafsirkan di dalam banyak cara.
Contohnya, Jerome, mengidentifikasikan wanita dengan gereja." Tiga sukat
tepung ditafsirkan sebagai tiga suku bangsa dari ras manusia (keturunan Sem,
Ham dan Yafet): Bangsa Yunani, Yahudi dan Samaria; atau hati, jiwa, dan
plkiran." Penafsiran-penafsiran ini bersifat spekulatif, imajiner, dan
bersifat sepintas lalu saja.
Tema pokok dari perumpamaan ini adalah ragi, sekali ragi dimasukkan ke
dalam tepung, maka ragi itu akan meresap ke dalam seluruh adonan sampai setiap
partikel terpengaruh. Ragi tidak terlihat, tetapi pengaruhnya dapat dilihat
oleh semuanya. Demikianlah cara Kerajaan Allah menyatakan kekuasaan dan
kehadirannya di dunia saat ini.
Dalam perumpamaan tentang biji sesawi, Yesus memberitakan penyebaran
Kerajaan Allah yang luas dan bersifat keluar. Di dalam perumpamaan ten tang
ragi, Yesus memusatkan perhatian kepada kekuatan internal Kerajaan Allah, di
mana tidak ada satupun yang tidak terkena pengaruhnya.
Perumpamaan biji sesawi mengilustrasikan program penginjilan global dari
gereja di dalam menaati tugas yang diberikan Kristus kepada
pengikut-pengikut-Nya untuk menjadikan murid dari setiap bangsa. Selanjutnya
perumpamaan ten tang ragi mengilustrasikan bahwa ketaatan kepada Kristus itu
perlu untuk mengkristenkan setiap sektor dan segmen dari kehidupan. Pengikut Kristus
harus membiarkan dirinya bersinar di hadapan manusia, sehingga mereka melihat
perbuatannya yang baik dan memuliakan Bapa yang di Surga (Matius 5:16).
Pengikut Kristus meringankan penderitaan orang-orang yang miskin dan menderita;
dia memperjuangkan keadilan demi mereka yang tertindas; dia menuntut kejujuran
dari mereka yang dipilih dan ditunjuk untuk memerintah suatu bangsa; dia
mengangkat standar moralitas dan kesopanan; dia mempertahankan kesucian hidup;
dia menegakkan hukum-hukum negeri; dia memerlukan integritas di dalam bisnis,
perdagangan, industri, pekerjaan, dan profesi (medis, hukum, agama): dan di
dalam bidang pendidikan dia menjelaskan dengan penuh arti bahwa di dalam
Kristus "tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan" (Kolose
2:3). Pengikut Kristus membuat pengajaran Alkitab menjadi relevan di mana pun
juga. "Bahwa 'ragi' pemerintahan Kristus ada di dalam hati, kehidupan, dan
ruang lingkup manusia telah membawa pengaruh yang menyeluruh dalam ribuan cara,
dan bahwa pengaruh ini masih terus berlanjut, itu jelas bagi semua orang yang
mempunyai mata untuk melihat". Barangsiapa mempunyai telinga, hendaklah
ia mendengar.
Tepatnya apa yang Yesus maksudkan dengan ungkapan "Kerajaan
Surga"? Apakah sinonim dengan gereja? Umat Allah secara individual dan
secara kelompok mengakui nama Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka. Mereka
secara bersama-sarna merupakan gereja. Di dalam gereja itu mereka menerima
karunia dan kuasa yang memampukan mereka untuk dapat memelihara hukum Allah
dengan senang hati, untuk memberitakan Injil keselamatan secara universal, dan
untuk memajukan pemerintahan Allah secara efektif". Kemudian, gereja
terdiri dari orang-orang Kristen yang menerapkan pengajaran Kristus di setiap
segi kehidupan. Dengan melakukan demikian mereka memperkenalkan Kerajaan Allah
di mana pemerintahan Kristus dikenal. Singkatnya, setiap aspek kehidupan yang
dipengaruhi oleh ajaran Kristus (ragi) adalah kepunyaan Kerajaan itu.
Tuhan Memberkati
SHARED BY
LOG
No comments:
Post a Comment