Ibadah yang dikehendaki Tuhan adalah ibadah yang melibatkan
seluruh keberadaan kita. Tubuh, jiwa dan roh kita beribadah. Seluruh jati diri
kita, kepribadian kita, kedudukan jabatan kita, kekayaan kita, otoritas kita,
kegiatan-kegiatan kita serta semua yang sudah kita jalani dalam kehidupan,
pengalaman berhasil atau gagal, suka atau dua, dan semua yang akan kita jalani
di waktu yang akan datang, semuanya terlibat dalam ibadah. Jadi, ketika
beribadah kepada Tuhan, kita menghadap Dia dengan seutuhnya. “Siapa aku,”
itulah yang datang kepada Tuhan.
Yesaya 29:13-14 Tuhan mengecam orang Israel karena beribadah hanya dengan mulutnya, tapi hatinya jauh dari Tuhan. Dalam Firman Tuhan, hati berbicara sebagai pusat kehidupan, sumber segalanya yang keluar dari kehidupan kita. Jadi, kalau hati tidak ikut beribadah, Tuhan berkata : “Dalam ibadahnya kepada-KU, hanyalah perintah manusia yang dihafalkan.” Tuhan punya cara untuk merubah peribadatan seperti itu. Dalam ayat berikutnya, Dia akan melakukan hal-hal yang ajaib yang menakjubkan, sehingga orang pandai sekalipun tidak dapat memahaminya. Mujijat yang Tuhan kerjakan akan memawa perubahan dalam ibadah kita.
Bagaimana peribadatan kita ? Dalam ibadah, hendaknya kita merindukan untuk bertemu Tuhan. Kerinduan ini adalah suatu keinginan yang sangat kuat, gairah, passion, yang harus dipuaskan. Kerinduan bertemu Tuhan ini di atas segalanya, di atas sakit penyakit kita, di atas kebutuhan keuangan kita, di atas persoalan rumah tangga atau pekerjaan kita, di atas keinginan-keinginan yang lain. Rindu melihat Tuhan bekerja di tengah umat-NYA. Pertobatan jiwa-jiwa dalam kelahiran baru, pertobatan anak-anak Tuhan atas kegagalannya, perubahan yang Tuhan lakukan, kesembuhan yang kita terima, manifestasi karunia-karunia Roh, dll, semua itu adalah penyataan diri Tuhan di tengah umat-NYA. Kalau kita tidak bertemu Tuhan, dijamah Tuhan, dirubah Tuhan, maka ibadah kita akan sia-sia saja.
Tuhan Memberkati
SALAM DAMAI
LOG
SOURCE:
CCC-GPPK
Yesaya 29:13-14 Tuhan mengecam orang Israel karena beribadah hanya dengan mulutnya, tapi hatinya jauh dari Tuhan. Dalam Firman Tuhan, hati berbicara sebagai pusat kehidupan, sumber segalanya yang keluar dari kehidupan kita. Jadi, kalau hati tidak ikut beribadah, Tuhan berkata : “Dalam ibadahnya kepada-KU, hanyalah perintah manusia yang dihafalkan.” Tuhan punya cara untuk merubah peribadatan seperti itu. Dalam ayat berikutnya, Dia akan melakukan hal-hal yang ajaib yang menakjubkan, sehingga orang pandai sekalipun tidak dapat memahaminya. Mujijat yang Tuhan kerjakan akan memawa perubahan dalam ibadah kita.
Bagaimana peribadatan kita ? Dalam ibadah, hendaknya kita merindukan untuk bertemu Tuhan. Kerinduan ini adalah suatu keinginan yang sangat kuat, gairah, passion, yang harus dipuaskan. Kerinduan bertemu Tuhan ini di atas segalanya, di atas sakit penyakit kita, di atas kebutuhan keuangan kita, di atas persoalan rumah tangga atau pekerjaan kita, di atas keinginan-keinginan yang lain. Rindu melihat Tuhan bekerja di tengah umat-NYA. Pertobatan jiwa-jiwa dalam kelahiran baru, pertobatan anak-anak Tuhan atas kegagalannya, perubahan yang Tuhan lakukan, kesembuhan yang kita terima, manifestasi karunia-karunia Roh, dll, semua itu adalah penyataan diri Tuhan di tengah umat-NYA. Kalau kita tidak bertemu Tuhan, dijamah Tuhan, dirubah Tuhan, maka ibadah kita akan sia-sia saja.
Tuhan Memberkati
SALAM DAMAI
LOG
SOURCE:
CCC-GPPK