Tuesday, August 14, 2012

Renungan – Perumpamaan Ragi

Matius 13:33
Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."

Lukas 13:20-21
"Dan Ia berkata lagi: "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah?
Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."

Salah satu cara mengajar Yesus adalah melalui pendidikan secara visual. Kapanpun Yesus mengajar orang tentang Kerajaan Allah, Dia menggunakan contoh-contoh yang diambil langsung dari kehidupan sehari-hari. Saat Dia bertumbuh di Nazaret, Yesus melihat ibu-Nya membakar roti. Pertama, ibu Yesus menyiapkan periuk dan panci; kemudian mengambil tepung, air, dan ragi dan menambahkan sedikit garamo Dia mencampur semua bahan-bahan tersebut dan kemudian membiarkan adonan itu. Untuk sesaat pekerjaannya selesai; ragi itu mengambil alih pekerjaannya dan menyebabkan adonan tersebut mengembang. Ketika proses fermentasi telah selesai, dia dapat membakar roti.

Yesus menceritakan kisah seorang wanita yang membakar roti. Hal itu merupakan pemandangan yang diambil dari kehidupan sehari-hari. Seorang wanita mengambil sedikit ragi, mencampurnya dengan sejumlah besar tepung, dan membakarnya menjadi roti, yang untuk sekali makan cukup untuk seratus orang. Baik Matius maupun Lukas menunjukkan bahwa wanita itu mengambil tiga sukattepung. Satu sukat kira-kira sarna dengan 13,13 liter. Jadi wanita itu mengambil 39 liter tepung (beratnya 50 pon lebih) supaya bisa membakar roti dalam jumlah besar. Tentu saja, jumlah ini terlalu besar untuk makan sehari di dalam keluarga kecil. Tetapi Sarah, istri Abraham, membakar roti sebanyak itu ketika ada tiga orang mengunjungi mereka di Mamre (Kejadian 18:6). Dan sedikitnya ada dua referensi lain untuk jumlah tiga sukat (seahs, atau satu efa) yang disebutkan untuk membakar roti (Hakim 6:19 dan l Samuel 1:24).

Seseorang dapat beragumentasi bahwa penerjemah modern mengaburkan arti dasar dari suatu ayat dengan menerjemahkan bahasa Yunani zume sebagai yeast (ragi) dan bukan leaven (adonan asam). Selain orang Yahudi, kebanyakan orang tidak mengenal kata leaven (adonan asam), dan karena alas an ini maka konsep tentang ragi diperkenalkan: "Hal Kerajaan Surga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya." (Matius 13:33). Ragi seperti yang kita ketahui hari ini adalah bersih, segar, bermanfaat, dan bahkan lezat. Ragi dibuat dari pengolahan larutan mineral gula-garam yang ditambahi zat tepung. Tetapi, adonan asam diproduksi dengan menyimpan sejumlah adonan selama satu minggu dan ditambahkan sari buah untuk mempercepat proses fermentasi. Adonan as am dipengaruhi oleh perkembangbiakkan bakteri yang berbahaya, yang akan berlangsung terus di dalam proses pembuatan roti sampai proses tersebut dihentikan, yaitu ketika orang makan roti tidak beragi selama satu minggu, seperti yang mereka lakukan selama Paskah.

Yesus tidak bermaksud menyebut leaven (adonan asam) sebagai sesuatu yang jahat. Dia menggunakan konsep leaven karena kekuatannya yang tersembunyi. Ragi dan adonan asam meresap ke dalam seluruh adonan sehingga menyebabkan adonan mengembang. Sesudah ragi atau adonan asam dicampur dengan tepung, ragi atau adonan as am tersebut tidak dapat diketemukan lagi. Ragi atau adonan asam tersembunyi dan tidak terlihat.

Perumpamaan yang agak singkat ini telah ditafsirkan di dalam banyak cara. Contohnya, Jerome, mengidentifikasikan wanita dengan gereja." Tiga sukat tepung ditafsirkan sebagai tiga suku bangsa dari ras manusia (keturunan Sem, Ham dan Yafet): Bangsa Yunani, Yahudi dan Samaria; atau hati, jiwa, dan plkiran." Penafsiran-penafsiran ini bersifat spekulatif, imajiner, dan bersifat sepintas lalu saja.

Tema pokok dari perumpamaan ini adalah ragi, sekali ragi dimasukkan ke dalam tepung, maka ragi itu akan meresap ke dalam seluruh adonan sampai setiap partikel terpengaruh. Ragi tidak terlihat, tetapi pengaruhnya dapat dilihat oleh semuanya. Demikianlah cara Kerajaan Allah menyatakan kekuasaan dan kehadirannya di dunia saat ini.

Dalam perumpamaan tentang biji sesawi, Yesus memberitakan penyebaran Kerajaan Allah yang luas dan bersifat keluar. Di dalam perumpamaan ten tang ragi, Yesus memusatkan perhatian kepada kekuatan internal Kerajaan Allah, di mana tidak ada satupun yang tidak terkena pengaruhnya.

Perumpamaan biji sesawi mengilustrasikan program penginjilan global dari gereja di dalam menaati tugas yang diberikan Kristus kepada pengikut-pengikut-Nya untuk menjadikan murid dari setiap bangsa. Selanjutnya perumpamaan ten tang ragi mengilustrasikan bahwa ketaatan kepada Kristus itu perlu untuk mengkristenkan setiap sektor dan segmen dari kehidupan. Pengikut Kristus harus membiarkan dirinya bersinar di hadapan manusia, sehingga mereka melihat perbuatannya yang baik dan memuliakan Bapa yang di Surga (Matius 5:16). Pengikut Kristus meringankan penderitaan orang-orang yang miskin dan menderita; dia memperjuangkan keadilan demi mereka yang tertindas; dia menuntut kejujuran dari mereka yang dipilih dan ditunjuk untuk memerintah suatu bangsa; dia mengangkat standar moralitas dan kesopanan; dia mempertahankan kesucian hidup; dia menegakkan hukum-hukum negeri; dia memerlukan integritas di dalam bisnis, perdagangan, industri, pekerjaan, dan profesi (medis, hukum, agama): dan di dalam bidang pendidikan dia menjelaskan dengan penuh arti bahwa di dalam Kristus "tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan" (Kolose 2:3). Pengikut Kristus membuat pengajaran Alkitab menjadi relevan di mana pun juga. "Bahwa 'ragi' pemerintahan Kristus ada di dalam hati, kehidupan, dan ruang lingkup manusia telah membawa pengaruh yang menyeluruh dalam ribuan cara, dan bahwa pengaruh ini masih terus berlanjut, itu jelas bagi semua orang yang mempunyai mata untuk melihat". Barangsiapa mempunyai telinga, hendaklah ia mendengar.

Tepatnya apa yang Yesus maksudkan dengan ungkapan "Kerajaan Surga"? Apakah sinonim dengan gereja? Umat Allah secara individual dan secara kelompok mengakui nama Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka. Mereka secara bersama-sarna merupakan gereja. Di dalam gereja itu mereka menerima karunia dan kuasa yang memampukan mereka untuk dapat memelihara hukum Allah dengan senang hati, untuk memberitakan Injil keselamatan secara universal, dan untuk memajukan pemerintahan Allah secara efektif". Kemudian, gereja terdiri dari orang-orang Kristen yang menerapkan pengajaran Kristus di setiap segi kehidupan. Dengan melakukan demikian mereka memperkenalkan Kerajaan Allah di mana pemerintahan Kristus dikenal. Singkatnya, setiap aspek kehidupan yang dipengaruhi oleh ajaran Kristus (ragi) adalah kepunyaan Kerajaan itu.


Tuhan Memberkati

SHARED BY
LOG

No comments:

Post a Comment