Saturday, October 20, 2012

Agama VS Ilmu Pengetahuan

Buku Stephen Hawking terus disoroti oleh berbagai kalangan, pro maupun kontra. Pembahasan dapat dikelompokkan ke dalam dua bidang : ilmu pengetahuan (Fisika) dan agama. Komentar seorang rabbi Yahudi mengatakan bahwa ilmu pengetahuan mencari/menemukan fakta; agama menafsirkan fakta. Larry King dari CNN membahas kalimat “dunia diciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Adakah yang menciptakan yang tidak ada ?” Pertanyaan-pertanyaan filosofis yang tidak ada jawaban final.

Kita percaya bahwa menurut Firman Tuhan, (Ibrani 11:3) Tuhan menciptakan semua yang ada. Ayat ini menyatakan proses terjadinya penciptaan, bukan untuk membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Alkitab tidak ditulis untuk membuktikan keberadaan Tuhan. Keberadaan Tuhan adalah sesuatu yang “given”, yang harus kita terima. Seperti tertulis di Kej 1:1, “Pada mulanya, Allah menciptakan … “. Di dalam alam semesta ini, banyak fakta yang membawa kita kepada keyakinan iman bahwa Tuhan itu ada. Dia adalah satu Pribadi yang mempunyai maksud dalam menciptakan alam semesta. Tuhan adalah roh yang mempunyai kehendak, perasaan,
intelek, sebagai satu Pribadi. Contoh: Kalau alam semesta terjadi karena hukum gravitasi yang tidak punya pribadi, dari mana umat manusia memiliki etika moral yang dapat membedakan apa yang benar dan yang salah ? Dari mana rasa bersalah itu timbul, kalau bukan bagian dari suatu pertanggungjawaban atas tindakan kita. Singa membunuh korbannya tanpa rasa salah, manusia membunuh sesamanya, akan dihantui rasa bersalah. 

Pandangan Stephen Hawking yang sekuler berusaha mengeluarkan Tuhan dari penciptaan alam semesta. Tuhan terlalu besar untuk dikeluarkan dari ciptaan-Nya. Mazmur 19 menyatakan bahwa ciptaan Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya. Banyak orang berpandangan sekuler, yang berusaha mengeluarkan Tuhan dari hidupnya. “Aku adalah aku”, kata mereka. Ucapan ini hanya benar kalau diucapkan oleh Tuhan sendiri. Kalau manusia yuang mengucapkannya, jelas dia tidak kenal jatidirinya. Manusia memerlukan Tuhan. Tanpa Dia, kita tidak dapat hidup, apalagi menerima hidup yang kekal. Banyak orang yang seperti ini, mereka perlu Tuhan. Tugas kita adalah membawa mereka kepada Tuhan.


SHARED BY
LOG

No comments:

Post a Comment