- Flp 3:17 – 4:1
- Mzm 34:2-9
- Yoh 12:24-26
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan
perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu. - Flp 3:17
Kalau kita hidup menurut seruan Paulus di atas, apa yang akan menjadi ukuran bahwa kita telah hidup menurut teladannya? Jawaban saya adalah ketika kita sendiri juga mampu mengucapkan kalimat yang sama, “Ikutilah teladanku.”
Seperti perumpamaan biji gandum akan menghasilkan buah gandum, maka sebagai murid Tuhan Yesus, kita juga harus menghasilkan buah berupa murid-murid untuk Tuhan Yesus.
Bahasa Teologinya, pemuridan; bahasa “kantor”nya, fotocopy.
Anda bertanya apa itu? Fotocopy sebuah dokumen menunjukkan bahwa dokumen itu mempunyai aslinya dan fotocopy ini isinya persis seperti aslinya. Kalau Anda membaca fotocopy sebuah selebaran, maka anda tidak akan ragu bahwa aslinya akan berisi tulisan yang persis sama.
Demikian juga kalau Anda sedang merakit sesuatu dengan mengikuti buku panduan hasil fotocopy, Anda tetap akan percaya pada copyan tersebut dan mengikutinya.
Seorang murid merupakan fotocopy dari gurunya. Sebagai se-orang Kristen kita juga merupakan fotocopy dari Tuhan Yesus. Tetapi menjadi fotocopy saja belum cukup. Kita juga harus disahkan dengan cap sebagai fotocopy yang telah dilihat kebenar-annya dan sesuai aslinya.
Kita semua dicap dengan Roh Kudus. Roh Kudus menjadi meterai keaslian kita sehingga orang akan percaya akan keberadaan Tuhan Yesus melalui kesaksian hidup dan pewartaan kita.
Persoalannya adalah apakah kita yakin dan berani untuk menunjukkan fotocopy ini pada orang? Semoga kita semua diberi rahmat dan dimampukan untuk mengatakan, ”Ikutilah teladanku.” (Pt)
Apakah saya sudah menjadi “buku panduan” bagi orang lain untuk melihat dan menemukan Yesus?
SHARED BY
LOG
Kalau kita hidup menurut seruan Paulus di atas, apa yang akan menjadi ukuran bahwa kita telah hidup menurut teladannya? Jawaban saya adalah ketika kita sendiri juga mampu mengucapkan kalimat yang sama, “Ikutilah teladanku.”
Seperti perumpamaan biji gandum akan menghasilkan buah gandum, maka sebagai murid Tuhan Yesus, kita juga harus menghasilkan buah berupa murid-murid untuk Tuhan Yesus.
Bahasa Teologinya, pemuridan; bahasa “kantor”nya, fotocopy.
Anda bertanya apa itu? Fotocopy sebuah dokumen menunjukkan bahwa dokumen itu mempunyai aslinya dan fotocopy ini isinya persis seperti aslinya. Kalau Anda membaca fotocopy sebuah selebaran, maka anda tidak akan ragu bahwa aslinya akan berisi tulisan yang persis sama.
Demikian juga kalau Anda sedang merakit sesuatu dengan mengikuti buku panduan hasil fotocopy, Anda tetap akan percaya pada copyan tersebut dan mengikutinya.
Seorang murid merupakan fotocopy dari gurunya. Sebagai se-orang Kristen kita juga merupakan fotocopy dari Tuhan Yesus. Tetapi menjadi fotocopy saja belum cukup. Kita juga harus disahkan dengan cap sebagai fotocopy yang telah dilihat kebenar-annya dan sesuai aslinya.
Kita semua dicap dengan Roh Kudus. Roh Kudus menjadi meterai keaslian kita sehingga orang akan percaya akan keberadaan Tuhan Yesus melalui kesaksian hidup dan pewartaan kita.
Persoalannya adalah apakah kita yakin dan berani untuk menunjukkan fotocopy ini pada orang? Semoga kita semua diberi rahmat dan dimampukan untuk mengatakan, ”Ikutilah teladanku.” (Pt)
Apakah saya sudah menjadi “buku panduan” bagi orang lain untuk melihat dan menemukan Yesus?
SHARED BY
LOG
No comments:
Post a Comment